Hari
ini di SMA CEMPAKA PUTIH di gemparkan dengan kabar murid baru yang katanya
sangat tampan setampan dewa(engga deng becanda).
Seluruh
siswa siswi terutama perempuan berbondong-bondong menuju parkiran untuk melihat
siapa sosok laki laki itu.
Sedangkan
Alana hanya memasang wajah malas memerhatikan para perempuan perempuan yang
menurutnya sangat lebay.
Sosok
laki laki itu keluar dari mobil dengan tas yang ia gendong sebelah dan kecamata
hitamnya yang membuat penampilanya mempesona di ikuti ke-6 temannya yang keluar
dari mobil lainnya.
Benar
saja para perempuan yang berada di parkiran berteriak kagum kepada sosok laki laki
yang mempunyai wajah tampan.
Laki
laki yang mempunyai pahatan wajah yang terbilang sempurna itu ialah Danial Sahreyza
anak laki laki yang bertahan lama dalam menyayangi keluarganya itulah arti
namanya.
Danial
sahreyza selaku ketua geng motor Beatless yang berarti identitas dengan harapan
yang dapat menyaingi kepopulerannya.
Geng
motor dengan jumlah 120 dengan 7 anggota inti yaitu Adya, Brian, Farel, Ikbal,
Lais, Aldelard, dan Danial sebagai ketua.
Beatless
geng motor terkenal dengan kenakalanya, Beatless bisa menumbangkan siapa saja
yang mengganggu orang terdekatnya.
Danial
berjalan melewati kerumunan siswi-siswi yang meneriakinya di ikuti ke 6
anggotanya berjalan menuju Alana yang tengah duduk di koridor sekolah seorang
diri.
Alana
mengerutkan keningnya bingung mengapa siswa baru itu berjalan menghampirinya.
Lalu
tanpa basa basi Danial duduk di samping Alana dan memberi kode pada teman
temanya untuk meninggalkannya berdua dengan Alana yang di balas anggukan oleh
seluruhnya.
"Hai..!
Kenalin gue Danial!" ucapnya menyodorkan tangan.
"Lo
pasti Alana kan?"
Alana
mengerutkan keningnya bingung ada apa dengan laki-laki di sampingnya ini
bagaimana bisa ia tau nama Alana.
"Lo
tau nama gue dari mana?"
"Itu
ga penting,yang penting sekarang lo harus jadi temen gue?"
Alana
mengerutkan keningnya bingung aneh sekali laki-laki di depannya ini.
"Siapa
sih lo dateng-dateng"
"Gue
Danial apa lo ga denger?"
"Maksud
gue lo ngapain maksa gue"
"Biarin
lah terserah gue"
"Idih
apaan sih lo gak jelas banget!"
"Lo
yang gak jelas"
"Gue?"tanya
Alana dengan raut wajah yang sulit di artikan sepertinya wanita ini ingin
menendang Danial dari hidupnya.
"Iya
lo gak jelas"
"Udahlah
gue cape ngomong sama lo" ucapnya lalu beranjak pergi
Sebelum
langkah Alana menjauh, Danial mencengkal kuat tangan Alana.
"Urusan
lo sama gue belum selesai!"
"Emang
gue punya urusan sama lo? Enggak!"
"Pokoknya
lo harus jadi temen gue titik gue gak nerima penolakan!"ucapnya lalu pergi
menjauh dari Alana
"Cowo
aneh, pemaksa, pagi-pagi udah bikin mood gue ancur!" gerutunya lalu
melangkahkan kaki ke arah kelasnya.
Saat
sampai di depan pintu kelas,yang pertama Alana lihat adalah Altezza dan Adel
yang tengah bermesraan.
"Gak
usah di pikirin.." entah darimana datangnya manusia ini yang jelas
sekarang Danial berada di sisinya
"Lo
lagi!"
Tanpa
aba-aba Danial merangkul pundak Alana membuat seluruh tatapan siswi-siswi
beralih pada mereka
"Ngapain
sih lo?" Alana berusaha menyingkirkan tangan Danial dari pundaknya
"Diem!"
Alana
menurut ia hanya diam mengikuti langkah laki-laki yang menurutnya sangat
aneh
"Etsss....mau
ngapain?" Alana menghentikan pergerakan Danial yang ingin duduk di
kursinya.
"Duduklah
nanya lagi" sinis Danial.
"Lo
gak boleh duduk di sini" Alana mencegah
"Kenapa
lo juga gak punya teman kan?" Danial gak mau kalah.
Ucapan
Danial berhasil membuat Alana terdiam benar apa yang dikatakan Danial bahwa
Alana tidak punya teman karena Adel yang menyuruh satu sekolah menjauhinya
Alana
bisa apa ketika Adel sudah bertindak, Adel adalah salah satu MOST WANTED
sekolah karena parasnya yang cantik membuat banyak laki-laki tertarik padanya
termasuk Altezza kekasih Alana.
"Eh
sorry gue gak maksud" ucap Danial merasa bersalah.
"Santai,
dan lo boleh duduk sama gue" Aluna melunak.
"Thanks"
senang Danial dengan jawaban Aluna.
Kring...
Kring...
Kring...
Kring...
Bel
berbunyi empat kali pertanda pelajaran sudah selesai dan waktunya seluruh siswa
siswi pulang dan beristirahat setelah bergulat dengan pelajaran yang mematikan.
Sedangkan
Alana ia sedang melaksanakan piket sebenarnya hari ini adalah jadwal Adel untuk
piket tapi ia memaksa Alana agar menggantikanya dan menyuruh seluruh siswa di
kelasnya pulang tanpa ada satupun yang membantunya.
"Lo
ngapain masih di sini?" tanya Alana saat menyadari Danial yang masih
berada di kelas
"Nemenin
lo" santainya lalu berjalan mengambil alih sapu yang berada di tangan
Alana
"Ngapain
sih Al" ucap Alana sedikit bete dengan kelakuan Danial yang menurutnya
sangat amburadul
"Gue
bantuin" Danial langsung mengambil sapu.
"Gak
usah nanti lo kena marah sama Adel, Mau?" cegah Alana.
"Gue
gak takut sama cewe itu!" ucapnya lalu melanjutkan aktivitas menyapu kelas
menggantikan Alana.
Setelah
selesai Danial mengajak Alana pulang bersamanya Alana sudah sempat menolak tapi
Danial bersikeras untuk mengantarnya terpaksa Alana mengiyakan ajakan Danial.
Di
perjalanan hanya keheningan yang terdengar di antara keduanya mereka sedang
bergulat dengan pikirannya masing masing.
Ting...
Sebuah
notifikasi dari ponsel Alana membuyarkan lamunannya dengan segera Alana membuka
dan tertera nama ayah disana.
Ayah♡♡
Na
sesuai janji ayah
Kemarin
ayah akan
Pulang
hari ini
Ayah serius?
Iyah
Aku jemput ya yah
Boleh
Ayah naik pesawat
apa?
Indonesia
Air Asia
Siap,aku ke
bandara
Sekarang
Jangan
cepet cepet
Ayah
akan sampai
Setengah
jam lagi
Setelah
selesai Alana berteriak di dalam mobil membuat Danial yang tengah menyetir terganggu
oleh suara berisiknya
"Al..!
Gue turun di sini aja!" ucap Alana memecahkan keheningan
"Ngapain?"
tanya Danial aneh.
"Gue
mau jemput ayah ke bandara" Alana sumringah.
"Gue
anter!" ucap Danial dingin lalu mengemudi ke arah bandara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar