Cari Di Web Ini

Jumat, 10 Juni 2022

Gadis Desa

 

Di desa terpencil hiduplah seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Yang lugu dan penuh keikhlasan menjalankan hidupnya. Pada suatu ketika ada seorang laki - laki datang dan memperkenalkan dirinya. Si gadis tersebut menerima perkenalan dengan tulus. Hari demi hari tumbuhlah rasa cinta di antara mereka. Seiringnya berjalannya waktu mereka memutuskan untuk menyatukan cinta mereka dalam ikatan suci. Setelah mereka berdua mendapat restu dari kedua orang tuanya mereka melangsungkan pernikahan yang sangat sakral dan sederhana. Hari demi hari mereka lalui dengan sangat bahagia.

Satu tahun kemudian mereka di karuniai seorang anak laki - laki. Dengan kelahiran anak laki - laki tersebut mereka berdua sangatlah bahagia. Pada suatu ketika mereka di pisahkan oleh jarak karena Wafa harus mencari nafkah di kota. Karena mereka harus menafkahi anaknya. Sementara, Rina banting tulang dengan berjualan. Dengan berjalannya waktu anak laki - lakinya tumbuh dengan sehat.

Di tahun berikutnya mereka di karuniai seorang putri dengan kelahiran seorang putri bertambah kebahagiaan mereka. Tetapi ada hal yang tidak di inginkan, rumah tangga mereka di terpa banyak masalah. Contohnya masalah dalam keuangan mereka, sehingga setiap hari terjadi pertengkaran antara mereka. Setelah pertengkaran itu terjadi Wafa tidak menyelesaikan masalah tersebut, melainkan pergi meninggalkan keluarganya tanpa ada kabar. Setelah Wafa pergi Rina setiap hari membanting tulang untuk menghidupi kedua anaknya. Sampai suatu ketika Wafa pulang kerumah tanpa membawa apapun.

Di tahun berikutnya lahirlah seorang putri dari buah cinta mereka dengan bertambahnya anak mereka kebahagiaan datang kembali. Setiap hari kehidupan mereka di warnai dengan pertengkaran. Rina begitu sabarnya menghadapi semua dengan keikhlasan, sehingga Wafa selalu memanfaatkan kesabaran Rina. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi setiap hari sampai Wafa ringan tangan kepada Rina. Dari kejadian tersebut Wafa membawa pergi putrinya yang masih balita. Di bawa ke gubug yang tanpa penerangan. Putrinya yang masih balita selalu menangis karena masih di kasih asi. Sementara Wafa tidak memperdulikan tangisan putrinya.

Pada malam berikutnya Rina datang menjemput putrinya di gubug dengan menangis dan memohon ke suaminya agar putrinya bisa di bawa pulang kerumah. Akhirnya usaha Rina membuahkan hasil putrinya bisa di bawa pulang kerumah. Setiap hari Rina mencari nafkah sendiri tanpa bantuan suaminya. Anak - anak mereka tumbuh menjadi anak - anak remaja. Rina membiayai sekolah anak - anaknya dengan berjualan. Hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun mereka lalui dengan penuh keikhlasan sampailah pada masanya putri mereka tumbuh menjadi dewasa dan menemukan pendamping hidupnya dengan penuh perjuangan akhirnya sang putri menikah.

Satu tahun kemudian sang putri di karuniai seorang putri yang sangat cantik jelita. Akhirnya Rina dipanggil dengan sebutan Nenek. Begitu bahagianya beliau dipanggil nenek oleh cucu pertamanya. Dengan bangganya beliau selalu memanggil cucunya dengan sebutan "Si Cantik". Setelah beberapa tahun beliau terkena penyakit yang serius. Beliau tidak pernah patah semangat untuk kesembuhan beliau dari penyakit tersebut. Dengan semangatnya Alhamdulillah beliau sehat kembali.

Tahun berikutnya anak ke tiga beliau menikah dengan pendamping hidupnya, lalu dikaruniai dua anak laki - laki.

Di tahun berikutnya anak pertamanya menemui pendamping hidupnya dan dikaruniai anak perempuan. Waktu terus berlalu dan mereka menjalani hidup bahagia. Pada suatu saat ada kejadian yang tidak pernah di duga - duga. Mereka di karuniai seorang anak laki - laki lagi. Dan jumlah putra putrinya sebanyak empat orang, di saat itu denngan kelahiran seorang anak laki - laki tersebut menambah lagi kebahagiaan mereka dan pada saat itu juga Wafa mendapat hidayah dan merubah sifat - sifat yang kurang baik terhadap Rina. Alhamdulillah dengan berjalannya waktu mereka hidup dengan bahagia, waktu terus berlalu dengan anak ke empatnya tumbuh menjadi anak yang sehat.

Di saat Wafa menyadari apa yang telah ia lakukan selama bertahun - tahun terhadap istri dan anak - anaknya, Wafa merasa bersalah dan ingin menebus semua kesalahannya di masa lalu, kemudian Wafa berangkat untuk mencari pekerjaan dengan tujuan akan memberi nafkah untuk keluarganya, di waktu yang sangat singkat terjadi kejadian yang tak pernah kita bayangkan, Wafa mengalami kecelakaan di tempat pekerjaannya, selang 1 minggu Wafa meninggalkan keluarganya untuk selama - lamanya.

Hari ke hari Rina mengalami hidupnya dengan ke empat anak - anaknya dengan rasa ikhlas di saat itu Rina jatuh sakit. Hati anak - anaknya sangatlah sedih melihat sang Ibu yang begitu sabar menghadapi semua kehidupan yang penug kejadian - kejadian yang sangat menyakitkan.

Rina berjuang untuk anak - anaknya dan selalu semangat melawan penyakit yang di deritanya, tahun berikutnya sang istri di berikan kesehatan lagi oleh Allah Swt. Alhamdulillah kesehatan Rina berangsur membaik dan terlihat bahagia. Keesokan hari nya Rina sangat bahagia karena putri keduanya akan segera kumpul kembali dengannya setelah sekian lama mereka di pisahkan karena sang putri pergi merantau bersama keluarga kecilnya. Pada waktu yang sama sang Ibu mengalami serangan jantung dan di larikan ke rumah sakit. Seketika itu hancur semua rencana yang sedang ada, hati kami hancur, sakit, mendengar sang Ibu sakit, hari itu juga kami anak - anaknya bersatu saling menguatkan dan tak pernah kami duga, pada waktu malam hari kami mendapat kabar dari pihak rumah sakit, memberi tahukan bahwa sang Ibu sudah menghembuskan nafas terakhir dan meninggalkan kami untuk selama - lamanya.

Selamat jalan Ibu, Semoga Allah menempatkan mu di Syurga.

Ini lah cerita singkat si gadis desa yang penuh dengan ujian hidup, Semoga kita bisa mengambil hikmah di bagian cerita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Recent Updates

Recent Comments