Cari Di Web Ini

Jumat, 10 Juni 2022

Buah Kesabaran


Disuatu Desa, ada sebuah rumah kecil yang sangat sederhana. Di rumah itu terdapat keluargakecil yang terdapat seorang ayah, ibu dan anaknya. Ayahnya yang berusia 40 tahun tadinya ia bekerja sebagai tukang kuli panggul di pasar tetapi ia harus berhenti karena  sakit-sakitan jadi ia sekarang tidak bekerja lagi, anaknya itu yang bernama Bagas  15 tahun yang sekarang duduk di bangku sekolah SMP kelas 8, ibu nya berusia 38 tahun yang setiap harinya berjualan kue keliling kampung, mereka menjual  kue olahan dari singkong, mereka mendapatkan singkong dari kebun yang kosong tidak ada yang ngurus.Mereka memanfaatkan nya dengan membersihkan kebunnya lalu merekatanami sayur-sayuran dan buah-buahan,mereka tanami singkong, kelapa, tomat, bawang, cabe, kangkung, bayam, dan pepaya.Suatu hari ketika sang ayah menghembuskan nafas terakhir nya ayahnya harus pergi selama-lamanya hari itu lah hari yang paling berat bagi mereka ber 2 harus kehilangan orang yang di sayang, mereka berusaha untuk ikhlas karena mereka tahu bahwa "Kematian itu kehendak dari Allah". Setelah ayahnya meninggal seperti  biasanya mereka bangun pagi untuk menyiapkan untuk jualan besok Bagas selalu bantuin ibunya untuk nyiapin buat jualan dan setelah selesai menyiapkan itu lalu Bagas pergi dengan berjalan kaki sendirian setiap hari kalau dia sekolah selalu di ejek oleh temen-temennya karena dia tidak mempunyai ayah dan hanya punya ibu seorang tukang kue keliling, dan memakai sepatu yang sudah jebol dan tas yang sudah kumuh. Tetapi dia tidak pernah sama sekali menggubris ejekkan teman-temannya itu melainkan ia selalu sabar dan bersyukur atas apa yang ia punya. Setiap hari libur ia membantu ibunya untuk berjualan, setiap hari jualan nya paling laku setengah tetapi ibu nya tetap berjualan tiap hari, palingan sehari dapat 25 ribu itupun tak tentu kadang cuma dapat 20 ribu, uang hasil nya selalu ibunya tabung karena mereka makan hanya memanfaatkan dari kebun, minyak pun mereka olah sendiri semua hasil sayuran atau buah-buahan dari kebun ibunya manfaatkan dan olah jadi apa pun asal bisa untuk ibu jual dan makan. Bagas tak pernah malu dengan kehidupannya yang sangat sederhana dia selalu sabar dalam menghadapi hal apapun itu semisal hal teman-teman yang selalu mengejeknya. Suatu hari ketika dia memasuki kelas 9 dan harus bayaran sebanyak 300 ribu tetapi tabungan ibunya tidak cukup untuk bayaran 300 ribu karena uang tabungan nya sudah habis di pakai untuk biayai pas hari kematian ayahnya ibunya pun bingung "Darimana saya dapat uang 300 ribu". Lalu ibunya kepikiran bahwa untuk meminjam uang ke tetangganya tetapi dengan acuh nya tetangganya itu tidak memberi nya pinjaman kepada ibunya, Bagas semakin hari terus di tanyai guru nya bahwa kapan dia mau bayaran. Bagas bilang kepada ibunya "Bu kalau gak ada uang buat bayarannya gak papa bu aku berhenti aja ya sekolah nya" dengan muka yang sangat sedih, tetapi dia tidak ingin melihat kan muka sedih nya kepada ibunya. Ibunya pun menjawab "Gak boleh bilang kayak gitu nak kamu harus tetap sekolah darimana pun uang nya ibu akan berusaha mendapatkan nya sabar ya nak, yang penting kamu terus berdoa". Dan sampai akhirnya bener dia gak bisa sekolah karena belum bayaran.

 

seminggu dari itu ada seorang bapak-bapak mencari anak yatim untuk dia kasih hadiah, ada yang menunjukkan bapak-bapak itu kepada Bagas dan benar dia mengasih Bagas hadiah berupa uang 500 ribu, tas, sepatu dan alat-alat perlengkapan sekolah. Mereka sangat bersyukur dan mereka pun sangat berterima kasih kepada bapak-bapak  itu sehingga Bagas bisa masuk sekolah lagi. Seperti biasanya setiap Bagas masuk sekolah teman-temannya selalu mengejeknya dan Bagas pun selalu sabar, Bagas menganggap ejekkan teman-temannya itu adalah ujian untuk dia bisa tetap sabar. Bagas mengejar semua materi yang dia ketinggalan dan setiap malam dia belajar dengan giat untuk menghadapi ulangan semester. Hari ulangan semester pun datang Bagas setiap harinya mengerjakan dengan baik dan tenang, teman-temannya itu yang selalu mengejeknya mereka kebingungan untuk mengisi soal-soalnya karena mereka tidak belajar, bagas selalu paling pertama mengumpulkan ulangan-ulangannya. Seminggu sudah Bagas ulangan semester di sekolahnya tiba lah hari pembagian raport dan di situ lah Bagas mendapat rangking satu di antara teman-teman sekelasnya. Tetapi Bagas tidak bahagia karena nilai raport bukan lah segalanya dan disitu Bagas juga sedih karena saat pembagian raport teman-temannya di dampingi oleh orang tuanya  tetapi dia gak didampingi ibunya, karena ibunya sedang sakit. Tapi bagi dia itu tidak masalah karena demi kesehatan ibunya. Di saat seperti ini teman-temannya Bukannya memuji Bagas malah semakin mengejeknya.

 

Hari demi hari berlalu seperti biasanya, setelah satu tahun kemudian Bagas pun lulus sekolah SMP. Bagas lulus dengan nilai terbaik tetapi ia bingung untuk membayar uang pelulusan itu, dia tidak mau membebani pikiran ibunya sedang sakit. Bagas memilih untuk tidak memberitahu ibunya, dia memilih kerja dan mencari uang nya sendiri. Dia memilih kerja kuli panggul seperti ayahnya dulu walaupun umurnya belum layak untuk bekerja seperti itu, dalam sehari dia setengah hari kuli panggul dan setengah hari dia dagang kue keliling kampung. Karena tidak memungkinkan untuk dia yang umurnya masih dibilang kecil untuk kuli panggul seharian. Ibunya pun sudah mulai sehat kembali dan ingin memulai berjualan lagi, tidak sengaja ibunya mendengar perkataan Bagas yang sedang melamun itu dia melamun karena dia dalam seminggu baru mendapatkan uang 200 ribu. Ibunya pun langsung nyamperin Bagas yang sedang melamun dan bilang "nak kenapa kamu gak bilang sama ibu?  kamu baru punya 200 ribu, ibu punya tabungan 200 ribu lagi kamu pake ya buat bayaran lain kali kalau ada apa-apa kamu bilang sama ibu ya."Bagas pun menjawab "iya bu maafin aku ya bu aku gak cerita sama ibu, aku cuma gak mau ibu kepikiran makasih ya bu"

Bagas pun lulus dan masuk SMA di sekolahnya yang sekarang pun masih sama dia selalu di ejek terus menerus sama mereka, karena mereka tau latar belakang hidup Bagas. Tetapi ada satu temen sekelas nya perempuan yang bernama eci dia tidak mengejek Bagas seperti teman-temannya yang lain, dia baik banget kepada Bagas tiap hari dia mensupport Bagas, dalam hal apapun mereka selalu berdua dari hal kerja kelompok, semisal ada acara mereka selalu berdua. Bagas sangat bersyukur karena di sekolahnya sekarang dia mempunyai teman.

 

Suatu hari ketika Bagas sekolah dia tiba-tiba dipanggil kepala sekolah untuk keruangannya, dengan penuh yakin Bagas pun mendatangi ruangan kepala sekolah di situ Bagas di beri tahu bahwa dia lulus dengan nilai terbaik dan dia mendapat kan bahasiswa kuliah sepenuhnya sampai pendidikan selesai. Bagas sangat bahagia karena dia bisa kuliah, dia sangat ingin masuk jurusan kedokteran. Dan diapun sangat ingin masuk kuliah di universitas Gadjah Mada yang di Yogyakarta, tetapi dia tidak ingin meninggalkan ibu nya sendirian. Dan ada orang baik yang membantu Bagas dan ibunya untuk tinggal di Yogyakarta, Bagas juga masih berteman baik dengan eci teman SMA nya itu dia juga sama seperti Bagas dia kuliah di universitas Gadjah Mada dan dengan jurusan yang sama, Bagas juga disana sambil kuliah dia kerja juga sebagai pelayan cafe di Yogyakarta.

 

4 tahun berlalu dia pun akhirnya lulus dengan jurusan kedokteran di universitas Gadjah Mada, Bagas pun sudah menjadi seorang dokter yang kini dia balik lagi ke kampung nya dan membuka klinik sendiri dan bekerja di rumah sakit ternama di kampungnya.Bagas pun sekarang sudah tidak tinggal di rumah sederhana itu, sekarang dia sudah tinggal di rumah dan klinik yang begitu bagus. Sekarang pun teman-teman dan tetangga-tetangga nya Bagas tidak lagi mengejeknya.

 

Benar kata-kata Bagas dan ibunya

 

"sabar itu akan membuahkan hasil

yang tidak mengecewakan"

 

"Karena kalau kita menginginkan

kebahagiaan dan kesuksesan disitulah

kita harus menanamkan kesabaran"

 

"Janganlah pernah mengeluh dengan keadaan"

 

"Sabar, bersyukur, ikhlas, dan semangat

itu lah kunci dari kesuksesan"

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Recent Updates

Recent Comments