Penulis : Zahra
Ada seekor beruang
coklat bertubuh gendut. Ia selalu terpesona mendengar burung-burung bernyanyi.
Ia juga ingin bisa bernyanyi seperti burung-burung itu. Karena, suara burung
itu sangat merdu. Suatu hari beruang coklat tersesat di dekat perkampungan. Ia sangat
senang ketika melihat anak gembala yang sedang bermain seruling dengan suara
yang merdu sekali. Beruang kembali masuk
ke hutan dan menceritakan pengalaman itu kepada kancil.
Suatu hari kancil
berjalan-jalan. Sampailah ia di dekat pohon bambu. Karena capek, ia
beristirahat di tempat itu. Tiba-tiba ia mendengar suara bambu yang cukup merdu
meskipun tak semerdu seruling gembala.
Mendengar suara
bambu, timbul lah sifat jailnya. Ia mempunyai rencana untuk temannya, si
beruang. Kancil pun mencari beruang. Dan ia menemukan beruang yang sedang mandi
di sebuah telaga. Kancil pun mengajak beruang ke suatu tempat, ia mempraktekan
seolah-olah ia sedang bermain seruling dari bambu. Beruang pun ingin meniupnya,
lalu kancil mengajarkan kepada beruang.
Dan ternyata kancil
mengajarkan beruang dengan cara yang tidak sesuai. Beruang menjulurkan lidahnya
ke bambu itu, lalu beruang pun sadar bahwa dia sudah di jebak oleh kancil yang
jail itu. Tapi beruang tidak marah karena suara bambu itu memang terdengar
merdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar